BERITA TERKAIT |

Update Kondisi Pengungsi Banjir Bandang
Jumat 23 September 2016, 18:35 WIB

Menjadi Provinsi Terbaik, Aher Bersyukur
Jumat 23 September 2016, 19:29 WIB

Banjir Hari Kelima, Pengungsi Mulai Terserang Sakit
Sabtu 24 September 2016, 17:09 WIB

Menteri BUMN : Jalur KA Bandung-Ciwidey Bakal Aktif Lagi
Minggu 25 September 2016, 23:16 WIB


Atalia Fokuskan Balita Stunting Jadi "PR" TP PKK
Kamis 11 Oktober 2018, 21:40 WIB
Jawa Barat

Redaksi Oleh : Rian Firmansyah
Sumber Foto : Humas Pemprov Jabar
Foto: Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil menjadi keynote speaker pada Seminar Sehari dengan tema Bersama Mencegah Stunting (Anak Kerdil). Seminar tersebut digelar Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan TP PKK Kab. Garut bertempat di Gedung Pendopo Garut, Kamis (11/10/2018).
BANDUNG, (PRFM) - Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terurama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Hasil dari Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017 tingkat Nasional presentase stunting sebesar 29,6% meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 27,5%. Dan diketahui presentase stunting di Provinsi Jawa Barat sebesar 29,2%, sedangkan di Kabupaten Garut terjadi peningkatan dari 24,9% pada tahun 2016 menjadi 43,2% ditahun 2017.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan TP PKK Kab. Garut mengadakan acara Seminar Sehari dengan tema "Bersama Mencegah Stunting (Anak Kerdil)” yang bertempat di Gedung Pendopo Garut, Kamis (11/10/2018).
Ditemui usai menjadi keynote speaker, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa PKK memiliki tiga fungsi penting yang turut membantu program pemerintahan, yaitu fungsi pendataan, penyuluhan dan penggerakan. Fungsi inilah yang akan dimaksimalkan pihaknya untuk membantu pemerintah menangani masalah stunting di Jawa Barat
“Jadi apapun yang menjadi program pemerintah harus kita dukung. Ketika isu stunting ini mengemuka dan menjadi PR untuk wilayah Jawa Barat tentunya menjadi PR PKK juga. Kami punya jejaring yang tentu saja terbanyak (di Indonesia),” ungkap Atalia dalam siaran pers yang diterima PRFM.
Atalia memaparkan, pihaknya nanti akan bekerjasama dengan dinas terkait, mengingat data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan ada 130 desa yang tersebar merata di sembilan Kabupaten/Kota di Jawa Barat memiliki masalah stunting dan perlu penanganan pemerintah.
“Ditahun ini ada sekitar 130 desa yang harus kita selesaikan permasalahan stunting. Program akan dimulai pada Bulan November ini kita akan launching gerakan, dan Januari 2019 kita akan melakukan pelatihan, kemudian bergerak ke masyarakat untuk penyuluhan. Nah bergerak ke masyarakat itu yang paling penting adalah sosialisasi penyuluhan. Jadi msyarakat saat ini masih kekurangan pengetahuan,” paparnya.
BERITA LAINNYA |

Walhi Jabar Pesimistis Dengan Pembentukan Badan Otorita Cekungan Bandung
Minggu 08 Desember 2019
Wacana Pembentukan Badan Otorita Cekungan Bandung

Puntung Rokok adalah Masalah Banyaknya Orang yang Terpapar Asap Rokok
Minggu 08 Desember 2019
Bahaya Asap Rokok

Kontribusi PAD Minim, Dewan Dukung Pemkot Bandung Evaluasi Semua BUMD
Minggu 08 Desember 2019
Kota Bandung

Tweets by PRFMnews
BERITA PILIHAN |
Program Bebas Denda Pajak Kendaraan Diperpanjang Sampai 30 Desember 2019
Pengampunan Pajak Kendaraan
