BERITA TERKAIT |
.jpg)
Ridwan Kamil Klaim Omaba Turunkan Angka Bayi Gizi Buruk
Rabu 07 September 2016, 07:26 WIB

Disdikbud Kabupaten Bandung Nilai Durasi Belajar Lama Belum Tentu Baik
Rabu 07 September 2016, 11:13 WIB

Pendidikan Karakter Dinilai Bukan Hanya Tanggung Jawab Sekolah
Rabu 07 September 2016, 11:24 WIB

Jadwal SIM Keliling Polres Bandung September 2016
Rabu 07 September 2016, 12:23 WIB


DPR: Industri Rokok Indonesia Banyak yang Tutup
Selasa 13 Februari 2018, 16:32 WIB

Redaksi Oleh : Desy Viani
Sumber Foto : Laman resmi DPR RI
BANDUNG, (PRFM) - Ketua Pansus RUU Pertembakauan DPR RI, Firman Subagyo mengatakan, berdasarkan kunjungan ke daerah-daerah, industri rokok ditemukan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Kondisi ini mengetuk Anggota DPR bahwa RUU yang disusun tersebut jangan dilihat dari sisi negatifnya saja yaitu aspek kesehatan, tapi juga aspek-aspek lainnya.
“Yang juga memprihatinkan, kondisi industri rokok banyak yang mulai tutup, seperti Jambu Bol dan Sukun di Kudus, dari karyawannya 10 ribu kini tinggal 4.500. Kalau tidak segera dibuat regulasi, maka dampak sosial para pekerja, petani dan industri kian berat. Pada gilirannya, penerimaan negara akan terganggu secara besar-besaran,” ungkapnya usai memimpin Rapat Pansus di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Menurut Firman, komoditas tembakau memberi dampak perekonomian nasional berupa penerimaan negara yang cukup besar mencapai Rp 100-120 triliun per tahun. Keluh kesah lain dari para pengusaha yaitu cukai yang memberatkan.
"Tetapi sekarang berbalik menjadi salah satu alternatif penerimaan negara. Dari penyerapan aspirasi terungkap, ketika cukai rokok naik tajam, maka tidak menutup kemungkinan penyalahgunaan cukai palsu. Ini yang harus diwaspadai,” ungkapnya dilansir laman resmi DPR RI.
Sedangkan dampak berikutnya, sambung Firman, kalau ini terus ditekan, maka industri rokok akan kolaps. Dampaknya yaitu peningkatan pengangguran dan hasil produksinya tidak akan terserap.
"Padahal di sisi lain, ada industri rokok asing yang sudah mulai menanam tembakau guna memenuhi kebutuhannya yang berkadar tar rendah," pungkas Firman.
BERITA LAINNYA |

Soreang Festival, Multi Event Edukasi Warga Tentang Lingkungan
Selasa 24 April 2018
Kabupaten Bandung

Kunjungi Yayasan Nurul Ilmi, Kang Anton Berikan Pemahaman NKRI
Selasa 24 April 2018
Pilgub Jabar 2018

Besok Raih Parasamya Purnakarya Nugraha, Lusa Diarak Keliling Bandung
Selasa 24 April 2018
Jawa Barat